Ini Bahaya Mengkonsumsi Obat Herbal Berlebihan
![]() |
Bahkan bumbu masak juga adalah bahan jamu atau herbal sebagai obat alternatif. Photo pixabay |
Penyembuhan Alternatif dengan Herbal
Anda pernah mendengar apa akibat kekurangan air? Atau dampat
dari kelebihan minum Air? Demikianlah juga halnya dengan jamu maupun ramuan
obat herbal. Karena pada prinsipnya kekurangan
tidak baik, berlebihan juga bisa membahayakan. Inilah prinsip utama saat Anda
membaca artikel ini.
Meski ramuan obat herbal yang diolah dari berbagai bahan
alami seperti dedaunan tanaman, kulit kayu, buah, bunga, dan akar-akaran harum dan sebagainya yang sudah dipakai semenjak
jaman leluhur untuk mengobati beragam jenis penyakit, tetapi fakta yang Anda
harus ketahui adalah peredaran suplemen herbal di Indonesia tidaklah ditata
seketat beberapa obat klinis oleh BPOM.
Oleh karena itu penyembuhan alternative dengan obat herbal yang
tidak dilakukan secara tepat malah bisa menimbulkan bahaya bagi penggunanya. Oleh
karena itu Anda harus benar-benar mengetahui sungguh-sungguh apakah obat herbal
aman dikonsumsi?

Olahan Jamu merupakan salah satu orbat tradisional di Indonesia yang sangat populer. photo pixabay
Apakah Obat Herbal
Aman?
Menurut Prof. Maksum Radji, Guru Besar Tetap Ilmu Farmasi
Universitas Indonesi (UI), supaya obat herbal dapat dipastikan aman, produk itu
sebaiknya lebih dahulu diuji terlebih dahulu secara ilmiah yaitu lewat rangkaian
tes medis, diantaranya tes toksisitas kronis, tes toksisitas sub-akut, tes
toksisitas kronik, dan tes teratogenik, dikutip dari Kompas. Obat herbal harus
juga dites melalui, langkah pemakaian, efektifitas, pantauan efek, dan
interaksinya dengan senyawa obat lain.
Fakta lain yang harus Anda ketahui adalah pada umumnya obat
herbal yang beredar di Indonesia termasuk dalam kelompok jamu dan OHT (Obat
Herbal Terstandar). Kedua-duanya dianggap sebagai tipe obat tradisionil yang
belum bisa dibuktikan keamanannya berdasar uji medis.
Manfaat OHT cuma bisa ditunjukkan sepanjang eksperiman pada
hewan di laboratorium. Hasil eksperimen praklinik berikut yang sering jadi
dasar obat herbal bisa mengobati beragam penyakit. Dalam pada itu, jamu yang
umumnya memakai rebusan gabungan rempah dan macam resep turun-temurun tidak
mempunyai jumlah dan tanda-tanda yang jelas.
Dr. Peter Canter dan Prof. Edzard Ernst dari Peninsula Medical, dikutip dari The Telegraph, mengutarakan jika sampai selama ini bukti medis kuat yang bisa menunjukkan efektifitas jamu dan obat herbal untuk mengobati penyakit masih terbatas. Dan karena itu efek sampingnya diduga malah lebih besar dari faedahnya. Karena bukti klinis inilah pengobatan alternative melalui obat herbal tidak direferensikan.

Bahaya jika mengkonsumsi obat herbal berlebihan. photo Pixabay
Tidak semuanya orang
bisa minum jamu dan obat herbal

Walau obat herbal terbuat dari tetumbuhan dan berbahan
alami, yang perlu Anda ingat ialah semua rempah memiliki kandungan senyawa
kimia yang mempunyai potensi memunculkan resiko atau efek yang merugikan.
Sebagai contoh, jamu temulawak yang selama ini di-claim baik sebagai obat peningkat selera
makan dan menangani sembelit, tetapi tidak banyak yang mengetahui jika
temulawak mempunyai karakter pencair darah yang dapat mengakibatkan pendarahan
ginjal kronis pada pasien penyakit hati.
Resiko efek kemungkinan juga dari bisa berasal dari produk
import yang tercemar bahan kimia pertanian atau organisme asing lain sepanjang
proses pembikinan di negara aslinya. Misalkan, beberapa obat herbal yang
disangsikan kesegaran dan kwalitasnya mempunyai potensi memiliki kandungan
jamur Amanita phaloides yang menghasilkan aflatoksin yang dapat menghancurkan
hati.
Disamping itu, beberapa suplemen viagra herbal import asal
dari Cina ada yang memiliki kandungan sampai 4x lipat jumlah kombinasi senyawa
kimia dari obat klinis resep yang umum dipakai untuk tangani kegemukan dan
anti-impotensi, yang bisa mengakibatkan efek serius seperti masalah jantung dan
tekanan darah. Walau semua produk suplemen herbal yang sebenarnya tidak boleh memiliki
kandungan obat sintetik.
Konsumsi jamu dan beberapa obat herbal sebagai alternative
pendamping dari obat sintetik (baik resep atau nonresep) sebetulnya bisa dilakukan.
Obat herbal racikan berbentuk rebusan relatif aman karena beberapa zat toksik
yang kemungkinan terdapat (misalkan, daun singkong memiliki kandungan sianida)
telah alami peralihan susunan kimia hingga aman untuk dimakan. Obat herbal
racikan dengan sistem lain selalu harus ditanyakan keamanannya.
Tetapi suplemen herbal umumnya baru memperlihatkan faedahnya
bila dimakan teratur dalam periode panjang. Karenanya obat herbal seharusnya
cuma dimakan untuk mempertahankan kesehatan, rekondisi penyakit, atau menurunkan
resiko penyakit — tidak untuk mengobati. Sebab untuk mengobati penyakit tetap diperlukan
obat resep dokter.
Untuk itu Anda perlu memperhitungkan jumlah dan waktu
pemakaian jamu herbal bila Anda sedang memakai obat lain. Beberapa obat herbal malah
tidak boleh diminum sebelum mengkonsumsi obat klinis guna menghindari resiko
hubungan senyawa kimia, dan seharusnya diminum 1-2 jam sesudah obat klinis.
Suplemen herbal pun tidak dapat diminum asal-asalan karena
reaksi setiap orang pada beberapa obat dapat berlainan. Walau punyai keluhan
yang sama, tetapi belum pasti obat herbal yang sama juga pas untuk Anda dan akan
memberi manfaat yang serupa pada orang lain.
Berikut ialah contoh bahan-bahan herbal yang di sekitar kita yang perlu Anda ketahui bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan, yaitu wortel, kopi, minyak ikan, kayu manis dan belimbing.
![]() |
Bahaya mengkonsumsi wortel berlebihan adakah kulit jadi organye. photo Pixabay |
Berikut ialah beberapa jenis herbal yang bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan:
- Wortel: mempunyai manfaat betakaroten yang baik untuk menahan kanker, tetapi mengkonsumsi wortel secara berlebiha akan membuat kulit Anda menjadi berwarna oranye.
- Kopi: minum kopi yang terlalu berlebih akan memengaruhi saraf, mengakibatkan insomia atau kesusahan tidur, tremor otot, palpitasi pada jantung. Bahkan juga menurut beberapa pakar bila dimakan 100 cangkir satu hari bisa mengakibatkan kematian. Bagus konsumsi kopi ialah 2x satu hari.
- Minyak ikan: mengonsumsinya terlalu berlebih memengaruhi volume darah pada tubuh dan bisa mengakibatkan keracunan.
- Ikan tuna: kandungan methyl merkuri pada badannya mengakibatkan daging ikan ini akan berpengaruh jelek untuk indera pandangan, perlambat perkembangan anak. Oleh karenanya cuma disarankan satu minggu sekali.
- Kayu manis: benar-benar beresiko untuk tubuh manusia karena kandungan cumarin dan mempunyai potensi mengakibatkan kanker hati jika dimakan terlalu banyak.
Pada prinsipnya adalah apa pun yang berlebihan akan menjadi tidak
baik, termasuk obat herbal sebab bisa mempunyai efek yang tidak baik dan sangat
beresiko.
Berdasarkan hasil kajian yang dilaporkan Canadian Medical
Association Journal, diketahui ada seorang pria berumur 84 tahun di Kanada
harus masuk ke rumah saki karena tekanan darah tinggi sesudah kebanyakan
konsumsi teh buatan rumah dari akar licorice.
Tekananan darahnya naik dan dia terserang sakit kepala,
sensitivitas sinar, ngilu dada, kecapekan dan penyimpanan cairan di betis, kata
riset itu.
Sesudah dirawat di rumah sakit, pasien yang mempunyai kisah
tekanan darah tinggi itu menjelaskan ke dokter jika dia tiap hari minum 1-2
gelas larutan herbal bikinan sendiri. Herbal itu berbentuk konsentrat akar
licorice yang disebutkan "erk sous". Pria itu meminum sepanjang dua
pekan terakhir.
"Terlalu berlebih pada beberapa produk herbal dapat
mempunyai efek beresiko," kata Jean-Pierre Falet dari McGill University di
Kanada mencuplik TheHealthSite.
Meningkatkan hipertensi
Menurut Falet, produk yang memiliki kandungan konsentrat
akar licorice dapat meningkatkan tekanan darah yang mengakibatkan sakit di
kepala dan ngilu dada.
"Produk yang memiliki kandungan konsentrat akar
licorice bisa mengakibatkan tekanan darah meningkat, mengakibatkan retensi air
dan menurunkan kandungan kalium dalam tubuh bila dikonsumsi berlebih,"
kata Falet.
Untuk Anda ketahui bahwa teh licorice merupakan salah satu
herbal yang terkenal di Timur Tengah dan beberapa negara bagian Eropa, dan erk sous sangat popular di Mesir,
khususnya sepanjang bulan Ramadhan.